skip to Main Content

Pemimpin Dunia Terkenal dengan Masa Lalu Kelam

Untuk menjadi sosok yang disegani tentu memerlukan kerja keras dan pengorbanan yang tak sedikit. Hal itu juga dirasakan oleh beberapa pemimpin dunia. Mereka harus melalui jalan yang terjal, bahkan pernah merasakan pahitnya hidup di dalam jeruji besi. Namun sosok-sosok tangguh ini membuktikan jika hidup di penjara bukanlah akhir dari segalanya. Di tempat tersebut, mereka justru banyak belajar dan ditempa hingga akhirnya menjelma menjadi tokoh besar.

Xanana Gusmao.

Xanana Gusmao dikenal sebagai mantan gerilyawan yang menjabat Presiden Timor Leste yang pertama. Pada 1983, Xanana memimpin negosiasi formal dengan Indonesia untuk membicarakan gencatan senjata. Karena dianggap melawan pemerintahan sbobet Indonesia, Xanana pun dipenjara di Cipinang sebagai tahanan politik. Dalam penjara, Xanana memutuskan belajar Bahasa Indonesia, Inggris, juga ilmu hukum. Ia pun beberapa kali melukis dan menulis puisi.Setelah kurang lebih tujuh tahun ditahan, pada 10 Febuari 1999, Xanana ditransfer ke Salemba, Jakarta Pusat. Statusnya diturunkan menjadi tahanan rumah. Akhirnya dia bebas murni pada 7 September 1999.Meski sempat melakukan perlawanan terhadap Indonesia, lewat kepemimpinan Xanana, Indonesia dan Timor Leste menjalin persahabatan sangat erat. Hubungan kedua negara terjalin begitu harmonis dan bersahabat.

Benazir Bhutto.

Benazir Bhutto merupakan perempuan pertama yang terpilih secara demokratis menjadi Perdana Menteri di Pakistan. Selepas pulang ke Pakistan dari pendidikan di Inggris pada 1977, tiba-tiba, Bhutto langsung dijatuhi hukuman tahanan rumah. Putusan itu diambil setelah sang ayah, Zulfikar Ali Bhutto yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri dikudeta oleh Jenderal Zia ul-Haq. Ayahnya lalu dihukum gantung, dan Benazir dijebloskan ke penjara dan tak dibolehkan mengikuti upacara pemakaman sang ayah.

Soekarno.

Bapak Proklamator ini dikenal sebagai orator ulung. Sejak usia muda, keaktifan Soekarno dalam pergerakan melawan pemerintahan kolonial Belanda membuat dirinya menjadi target penangkapan polisi Belanda. Pada tanggal 29 Desember 1929, Soekarno ditahan untuk diadili. Soekarno ditangkap di Yogyakarta ketika usianya baru berumur 28 tahun. Dari balik tembok penjara, Soekarno menulis sebuah pledoi (pidato pembelaan) yang diberi nama Indonesia Menggugat. Setelah dibebaskan, Soekarno melanjutkan perjuangan kemerdekaannya dan mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Fidel Castro

Fidel Castro memulai karier politiknya pada tahun 1947. Mantan Presiden Kuba tersebut sering bergabung di gerakan-gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang dianggap lalim. Pada 1949, Castro mulai tertarik dengan ajaran Karl Marx. Ia menyatakan siap turut serta dalam pemilihan anggota kongres. Ketika melihat pemerintahannya semena-mena, ia lantas membentuk ‘The Movement’ bersama anggota Partido Ortodoxo yang tujuannya melawan kekuasaan Jenderal Batista.

Back To Top